DIABETES MILITUS
Oleh: Erin Aria Pramesti
A.
Pengertian
Diabetes
Melitus adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia dan
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang dihubungkan dengan
kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin.
Diabetes mellitus
adalalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis termasuk heterogen
dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat, jika telah
berkembang penuh secara klinis maka diabetes mellitus ditandai dengan
hiperglikemia puasa dan postprandial, aterosklerosis dan penyakit vaskular
mikroangiopati.
Diabetes Mellitus
Tipe 2 merupakan penyakit hiperglikemi akibat insensivitas sel terhadap
insulin. Kadar insulin mungkin sedikitmenurun atau berada dalam rentang normal.
Karena insulin tetap dihasilkan oleh sel-sel beta pankreas, maka diabetes
mellitus tipe II dianggap sebagai non insulin dependent diabetes mellitus.6,9
Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh
kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta.
B.
Etiologi
1. kegemukan
Terdapat
korelasi bermakna antara obesitas dengan kadar glukosa darah, pada derajat
kegemukan dengan IMT > 23 dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah
menjadi 200mg%.
2. Hipertensi
Peningkatan tekanan darah pada hipertensi berhubungan erat dengan
tidak tepatnya penyimpanan garam dan air, atau meningkatnya tekanan dari dalam
tubuh pada sirkulasi pembuluh darah perifer.
3. Riwayat
Keluarga
Diabetes Mellitus Seorang yang menderita Diabetes Mellitus diduga
mempunyai gen diabetes. Diduga bahwa bakat diabetes merupakan gen resesif.
Hanya orang yang bersifat homozigot dengan gen resesif tersebut yang menderita
Diabetes Mellitus.
4. Dislipedimia
Adalah keadaan yang ditandai dengan kenaikan kadar lemak darah
(Trigliserida > 250 mg/dl). Terdapat hubungan antara kenaikan plasma insulin
dengan rendahnya HDL (< 35 mg/dl) sering didapat pada pasien Diabetes.
5. Umur
Berdasarkan penelitian, usia yang terbanyak terkena Diabetes
Mellitus adalah > 45 tahun. 6. Riwayat persalinan Riwayat abortus berulang,
melahirkan bayi cacat atau berat badan bayi > 4000gram
6. Faktor
Genetik
DM tipe 2 berasal dari interaksi genetis dan berbagai faktor
mental Penyakit ini sudah lama dianggap berhubungan dengan agregasi familial.
Risiko emperis dalam hal terjadinya DM tipe 2 akan meningkat dua sampai enam
kali lipat jika orang tua atau saudara kandung mengalami penyakitini.
7. Alkohol
dan Rokok
Perubahan-perubahan dalam gaya hidup berhubungan dengan
peningkatan frekuensi DM tipe 2. Walaupun kebanyakan peningkatan ini
dihubungkan dengan peningkatan obesitas dan pengurangan ketidak aktifan fisik,
faktor-faktor lain yang berhubungan dengan perubahan dari lingkungan
tradisional kelingkungan kebarat- baratan yang meliputi perubahan-perubahan
dalam konsumsi alkohol dan rokok, juga berperan dalam peningkatan DM tipe 2.
Alkohol akan menganggu metabolisme gula darah terutama pada penderita DM,
sehingga akan mempersulit regulasi gula darah dan meningkatkan tekanan darah.
Seseorang akan meningkat tekanan darah apabila mengkonsumsi etil alkohol lebih
dari 60ml/hari yang setara dengan 100 ml proof wiski, 240
C.
Manifestasi Klinis
1. Poliuri (sering buang air kecil)
Buang air kecil lebih sering dari biasanya terutama pada malam
hari (poliuria), hal ini dikarenakan kadar gula darah melebihi ambang ginjal
(>180mg/dl), sehingga gula akan dikeluarkan melalui urine. Guna menurunkan
konsentrasi urine yang dikeluarkan, tubuh akan menyerap air sebanyak mungkin ke
dalam urine sehingga urine dalam jumlah besar dapat dikeluarkan dan sering
buang air kecil. Dalam keadaan normal, keluaran urine harian sekitar 1,5 liter,
tetapi pada pasien DM yang tidak terkontrol, keluaran urine lima kali lipat
dari jumlah ini. Sering merasa haus dan ingin minum air putih sebanyak mungkin
(poliploidi). Dengan adanya ekskresi urine, tubuh akan mengalami dehidrasi atau
dehidrasi. Untuk mengatasi masalah tersebut maka tubuh akan menghasilkan rasa
haus sehingga penderita selalu ingin minum air terutama air dingin, manis,
segar dan air dalam jumlah banyak.
2. Polifagi
(cepat merasa lapar)
Nafsu makan meningkat (polifagi) dan merasa kurang tenaga. Insulin
menjadi bermasalah pada penderita DM sehingga pemasukan gula ke dalam sel-sel
tubuh kurang dan energi yang dibentuk pun menjadi kurang. Ini adalah penyebab
mengapa penderita merasa kurang tenaga. Selain itu, sel juga menjadi miskin
gula sehingga otak juga berfikir bahwa kurang energi itu karena kurang makan,
maka tubuh kemudian berusaha meningkatkan asupan makanan dengan menimbulkan
alarm rasa lapar.
3. Berat
badan menurun
Ketika tubuh tidak mampu mendapatkan energi yang cukup dari gula
karena kekurangan insulin, tubuh akan bergegas mengolah lemak dan protein yang
ada di dalam tubuh untuk diubah menjadi energi. Dalam sistem pembuangan urine,
penderita DM yang tidak terkendali bisa kehilangan sebanyak 500 gr glukosa
dalam urine per 24 jam (setara dengan 2000 kalori perhari hilang dari tubuh).
Kemudian gejala lain atau gejala tambahan yang dapat timbul yang umumnya
ditunjukkan karena komplikasi adalah kaki kesemutan, gatal-gatal, atau luka
yang tidak kunjung sembuh, pada wanita kadang disertai gatal di daerah selangkangan
(pruritus vulva) dan pada pria ujung penis terasa sakit.
D.
Pemeriksaan Penunjang
1. Macam
pemeriksaan diabetes melitus yang dapat dilakukan yaitu: pemeriksaan gula darah
sewaktu (GDS), pemeriksaan gula darah puasa (GDP), pemeriksaan gula darah 2 jam
prandial (GD2PP), pemeriksaan hBa1c, pemeriksaan toleransi glukosa oral (TTGO)
berupa tes ksaan penyaring.
2. Menurut
Widodo (2014), bahwa dari anamnesis sering didapatkan keluhan khas diabetes
berupa poliuria, polidipsi, polifagia dan penurunan berat badan yang tidak
jelas penyebabnya. Keluhan lain yang sering disampaikan adalah lemah badan,
kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi dan pruritus vulvae.
3. Diagnosis
ditegakkan dengan pemeriksaan kadar gula darah sebagai berikut:
a) Gula
darah puasa > 126 mg/dl
b) Gula
darah 2 jam > 200 mg/dl
c) Gula
darah acak > 200 mg/dl.
4. Acuan
ini berlaku di seluruh dunia, dan di Indonesia, Departemen Kesehatan RI juga
menyarankan untuk mengacu pada ketentuan tersebut. Kemudian cara diagnosis yang
lain adalah dengan mengukur HbA1c > 6,5% 6. Pradiabetes adalah penderita
dengan kadar glukosa darah puasa antara 100 mg/dl sampai dengan 125 mg/dl
(IFG); atau 2 jam puasa antara 140 mg/dl sampai dengan 199 mg/dl (IGT), atau
kadar A1C antara 5,7– 6,4% 6,7”.
E. Pengobatan
Pengobatan yang dapat
dilakukan untuk penderita diabetes melitus yaitu dengan:
1. Terapi
insulin
2. Mengonsumsi
obat diabete
3. Mencoba
pengobatan alternative
4. Menjalani
operasi
5. Memperbaiki
life style (pola hidup sehat)
6. Makanan
yang bergizi dan sehat
7. Olahraga
F.
Sayur dan Buah untuk Penderita Diabetes
Penderita diabetes wajib
memasukkan sayur dan buah dalam menu makanan sehari-hari. Sebab, selain
kandungan serat yang tinggi, ada banyak kandungan nutrien seperti vitamin,
mineral, dan antioksidan yang penting untuk menjaga sistem imun dan mencegah
kekurangan nutrisi. Namun pastikan memilih sayuran yang kandungan starch-nya
rendah atau tdak ada sama sekali (non starchy). Selain itu, perhatikan cara
pengolahan sayuran. Sebaiknya pilih sayur yang dimasak dengan cara direbus atau
dikukus daripada digoreng.
Jenis
sayuran yang non-starchy antara lain:
·
Kubis
·
Wortel
·
Kacang
hijau
·
Asparagus
·
Kembang
kol
·
Brokoli
·
Jamur
·
Bawang
·
Tomat
·
Bayam
·
Ketimun
Adapun buah banyak disalahpahami
bisa memperparah diabetes, terutama buah yang manis. Faktanya, kandungan
nutrien dari buah justru dibutuhkan oleh tubuh. Hanya, pastikan pilih buah yang
segar, bukan buah olahan seperti dalam kaleng atau manisan/asinan buah.
Buah
yang baik buat penderita diabetes termasuk:
·
Apel
·
Anggur
·
Pepaya
·
Jeruk
bali
·
Pir
·
Melon
·
Kiwi
·
Alpukat
·
Jambu
·
stroberi
G.
Pantangan Makanan untuk Penderita Diabetes
Pengaturan
pola makan yang baik dapat membuat penderita diabetes menikmati makanan tanpa
perasaan takut dan bersalah. Beberapa makanan yang perlu diperhatikan dan
dibatasi jumlahnya agar tidak meningkatkan gula darah umumnya mencakup:
§
Makanan
yang mengandung banyak gula sederhana, seperti permen, es krim, dan pastri.
Juga minuman yang tinggi kalori, antara lain susu cokelat, jus buah, minuman
bersoda, dan minuman berenergi.
§
Makanan
yang memiliki kandungan lemak jenuh dan lemak trans berlebih, seperti daging
olahan (burger, sosis, hot dog) serta lemak hewani seperti mentega.
§
Makanan
tinggi sodium atau garam. Seperti keripik, kerupuk, makanan yang diasinkan,
makanan kalengan. Minimalkan penggunaan garam dalam masakan.
H.
Sayur dan Buah Tidak Boleh Dimakan untuk Penderita Diabetes
Pengidap diabetes boleh memakan
sayur dan buah. Tapi penderita diabetes harus tahu bahwa tidak semua jenis buah
sama baiknya untuk kesehatan. Sebagai contoh, buah segar atau buah beku lebih
baik daripada buah olahan. Sebab, buah olahan umumnya diberi tambahan gula agar
terasa lebih manis. Selain itu, ada beberapa macam buah yang mesti dibatasi
konsumsinya karena tingginya kandungan gula yang tinggi, seperti pisang yang
terlalu matang, manga, kurma kering, semangka, dan nanas.
Adapun jenis sayur yang
konsumsinya mesti diwaspadai adalah yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi.
Contohnya kentang, jagung, polong-polongan, dan labu madu/labu mentega, lobak,
dan ubi. Sayur kalengan dan olahan, termasuk acar, juga tak boleh dikonsumsi
berlebih karena ada tambahan natrium atau garam yang menambah risiko komplikasi
diabetes.