Rabu, 15 Maret 2023

Penyakit Diabetes Militus

 

DIABETES MILITUS

Oleh: Erin Aria Pramesti



A.     Pengertian

 

            Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin.

 

Diabetes mellitus adalalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat, jika telah berkembang penuh secara klinis maka diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia puasa dan postprandial, aterosklerosis dan penyakit vaskular mikroangiopati.

 

Diabetes Mellitus Tipe 2 merupakan penyakit hiperglikemi akibat insensivitas sel terhadap insulin. Kadar insulin mungkin sedikitmenurun atau berada dalam rentang normal. Karena insulin tetap dihasilkan oleh sel-sel beta pankreas, maka diabetes mellitus tipe II dianggap sebagai non insulin dependent diabetes mellitus.6,9 Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta.

 

B.      Etiologi

 

1.   kegemukan

Terdapat korelasi bermakna antara obesitas dengan kadar glukosa darah, pada derajat kegemukan dengan IMT > 23 dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah menjadi 200mg%.

 

2.   Hipertensi

Peningkatan tekanan darah pada hipertensi berhubungan erat dengan tidak tepatnya penyimpanan garam dan air, atau meningkatnya tekanan dari dalam tubuh pada sirkulasi pembuluh darah perifer.

 

3.   Riwayat Keluarga

Diabetes Mellitus Seorang yang menderita Diabetes Mellitus diduga mempunyai gen diabetes. Diduga bahwa bakat diabetes merupakan gen resesif. Hanya orang yang bersifat homozigot dengan gen resesif tersebut yang menderita Diabetes Mellitus.

 

4.   Dislipedimia

Adalah keadaan yang ditandai dengan kenaikan kadar lemak darah (Trigliserida > 250 mg/dl). Terdapat hubungan antara kenaikan plasma insulin dengan rendahnya HDL (< 35 mg/dl) sering didapat pada pasien Diabetes.

 

5.   Umur

Berdasarkan penelitian, usia yang terbanyak terkena Diabetes Mellitus adalah > 45 tahun. 6. Riwayat persalinan Riwayat abortus berulang, melahirkan bayi cacat atau berat badan bayi > 4000gram

 

6.   Faktor Genetik

DM tipe 2 berasal dari interaksi genetis dan berbagai faktor mental Penyakit ini sudah lama dianggap berhubungan dengan agregasi familial. Risiko emperis dalam hal terjadinya DM tipe 2 akan meningkat dua sampai enam kali lipat jika orang tua atau saudara kandung mengalami penyakitini.

 

7.   Alkohol dan Rokok

Perubahan-perubahan dalam gaya hidup berhubungan dengan peningkatan frekuensi DM tipe 2. Walaupun kebanyakan peningkatan ini dihubungkan dengan peningkatan obesitas dan pengurangan ketidak aktifan fisik, faktor-faktor lain yang berhubungan dengan perubahan dari lingkungan tradisional kelingkungan kebarat- baratan yang meliputi perubahan-perubahan dalam konsumsi alkohol dan rokok, juga berperan dalam peningkatan DM tipe 2. Alkohol akan menganggu metabolisme gula darah terutama pada penderita DM, sehingga akan mempersulit regulasi gula darah dan meningkatkan tekanan darah. Seseorang akan meningkat tekanan darah apabila mengkonsumsi etil alkohol lebih dari 60ml/hari yang setara dengan 100 ml proof wiski, 240

 

C.     Manifestasi Klinis

 

1.   Poliuri (sering buang air kecil)

Buang air kecil lebih sering dari biasanya terutama pada malam hari (poliuria), hal ini dikarenakan kadar gula darah melebihi ambang ginjal (>180mg/dl), sehingga gula akan dikeluarkan melalui urine. Guna menurunkan konsentrasi urine yang dikeluarkan, tubuh akan menyerap air sebanyak mungkin ke dalam urine sehingga urine dalam jumlah besar dapat dikeluarkan dan sering buang air kecil. Dalam keadaan normal, keluaran urine harian sekitar 1,5 liter, tetapi pada pasien DM yang tidak terkontrol, keluaran urine lima kali lipat dari jumlah ini. Sering merasa haus dan ingin minum air putih sebanyak mungkin (poliploidi). Dengan adanya ekskresi urine, tubuh akan mengalami dehidrasi atau dehidrasi. Untuk mengatasi masalah tersebut maka tubuh akan menghasilkan rasa haus sehingga penderita selalu ingin minum air terutama air dingin, manis, segar dan air dalam jumlah banyak.

 

2.   Polifagi (cepat merasa lapar)

          

Nafsu makan meningkat (polifagi) dan merasa kurang tenaga. Insulin menjadi bermasalah pada penderita DM sehingga pemasukan gula ke dalam sel-sel tubuh kurang dan energi yang dibentuk pun menjadi kurang. Ini adalah penyebab mengapa penderita merasa kurang tenaga. Selain itu, sel juga menjadi miskin gula sehingga otak juga berfikir bahwa kurang energi itu karena kurang makan, maka tubuh kemudian berusaha meningkatkan asupan makanan dengan menimbulkan alarm rasa lapar.

 

3.   Berat badan menurun

Ketika tubuh tidak mampu mendapatkan energi yang cukup dari gula karena kekurangan insulin, tubuh akan bergegas mengolah lemak dan protein yang ada di dalam tubuh untuk diubah menjadi energi. Dalam sistem pembuangan urine, penderita DM yang tidak terkendali bisa kehilangan sebanyak 500 gr glukosa dalam urine per 24 jam (setara dengan 2000 kalori perhari hilang dari tubuh). Kemudian gejala lain atau gejala tambahan yang dapat timbul yang umumnya ditunjukkan karena komplikasi adalah kaki kesemutan, gatal-gatal, atau luka yang tidak kunjung sembuh, pada wanita kadang disertai gatal di daerah selangkangan (pruritus vulva) dan pada pria ujung penis terasa sakit.

 

D.     Pemeriksaan Penunjang

 

1.   Macam pemeriksaan diabetes melitus yang dapat dilakukan yaitu: pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS), pemeriksaan gula darah puasa (GDP), pemeriksaan gula darah 2 jam prandial (GD2PP), pemeriksaan hBa1c, pemeriksaan toleransi glukosa oral (TTGO) berupa tes ksaan penyaring.

2.   Menurut Widodo (2014), bahwa dari anamnesis sering didapatkan keluhan khas diabetes berupa poliuria, polidipsi, polifagia dan penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya. Keluhan lain yang sering disampaikan adalah lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi dan pruritus vulvae.

3.   Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan kadar gula darah sebagai berikut:

a)   Gula darah puasa > 126 mg/dl

b)   Gula darah 2 jam > 200 mg/dl

c)   Gula darah acak > 200 mg/dl.

4.   Acuan ini berlaku di seluruh dunia, dan di Indonesia, Departemen Kesehatan RI juga menyarankan untuk mengacu pada ketentuan tersebut. Kemudian cara diagnosis yang lain adalah dengan mengukur HbA1c > 6,5% 6. Pradiabetes adalah penderita dengan kadar glukosa darah puasa antara 100 mg/dl sampai dengan 125 mg/dl (IFG); atau 2 jam puasa antara 140 mg/dl sampai dengan 199 mg/dl (IGT), atau kadar A1C antara 5,7– 6,4% 6,7”.

E.     Pengobatan

Pengobatan yang dapat dilakukan untuk penderita diabetes melitus yaitu dengan:

1.   Terapi insulin

2.   Mengonsumsi obat diabete

3.   Mencoba pengobatan alternative

4.   Menjalani operasi

5.   Memperbaiki life style (pola hidup sehat)

6.   Makanan yang bergizi dan sehat

7.   Olahraga

 

F.     Sayur dan Buah untuk Penderita Diabetes

 

Penderita diabetes wajib memasukkan sayur dan buah dalam menu makanan sehari-hari. Sebab, selain kandungan serat yang tinggi, ada banyak kandungan nutrien seperti vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting untuk menjaga sistem imun dan mencegah kekurangan nutrisi. Namun pastikan memilih sayuran yang kandungan starch-nya rendah atau tdak ada sama sekali (non starchy). Selain itu, perhatikan cara pengolahan sayuran. Sebaiknya pilih sayur yang dimasak dengan cara direbus atau dikukus daripada digoreng.

Jenis sayuran yang non-starchy antara lain:

·      Kubis

·      Wortel

·      Kacang hijau

·      Asparagus

·      Kembang kol

·      Brokoli

·      Jamur

·      Bawang

·      Tomat

·      Bayam

·      Ketimun

Adapun buah banyak disalahpahami bisa memperparah diabetes, terutama buah yang manis. Faktanya, kandungan nutrien dari buah justru dibutuhkan oleh tubuh. Hanya, pastikan pilih buah yang segar, bukan buah olahan seperti dalam kaleng atau manisan/asinan buah.

Buah yang baik buat penderita diabetes termasuk:

·      Apel

·      Anggur

·      Pepaya

·      Jeruk bali

·      Pir

·      Melon

·      Kiwi

·      Alpukat

·      Jambu

·      stroberi

 

G.    Pantangan Makanan untuk Penderita Diabetes

 

            Pengaturan pola makan yang baik dapat membuat penderita diabetes menikmati makanan tanpa perasaan takut dan bersalah. Beberapa makanan yang perlu diperhatikan dan dibatasi jumlahnya agar tidak meningkatkan gula darah umumnya mencakup:

 

§ Makanan yang mengandung banyak gula sederhana, seperti permen, es krim, dan pastri. Juga minuman yang tinggi kalori, antara lain susu cokelat, jus buah, minuman bersoda, dan minuman berenergi.

§ Makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh dan lemak trans berlebih, seperti daging olahan (burger, sosis, hot dog) serta lemak hewani seperti mentega.

§ Makanan tinggi sodium atau garam. Seperti keripik, kerupuk, makanan yang diasinkan, makanan kalengan. Minimalkan penggunaan garam dalam masakan.

 

H.    Sayur dan Buah Tidak Boleh Dimakan untuk Penderita Diabetes

 

Pengidap diabetes boleh memakan sayur dan buah. Tapi penderita diabetes harus tahu bahwa tidak semua jenis buah sama baiknya untuk kesehatan. Sebagai contoh, buah segar atau buah beku lebih baik daripada buah olahan. Sebab, buah olahan umumnya diberi tambahan gula agar terasa lebih manis. Selain itu, ada beberapa macam buah yang mesti dibatasi konsumsinya karena tingginya kandungan gula yang tinggi, seperti pisang yang terlalu matang, manga, kurma kering, semangka, dan nanas.

Adapun jenis sayur yang konsumsinya mesti diwaspadai adalah yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi. Contohnya kentang, jagung, polong-polongan, dan labu madu/labu mentega, lobak, dan ubi. Sayur kalengan dan olahan, termasuk acar, juga tak boleh dikonsumsi berlebih karena ada tambahan natrium atau garam yang menambah risiko komplikasi diabetes.

Penyakit Diabetes Militus

  DIABETES MILITUS Oleh: Erin Aria Pramesti A.      Pengertian               Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai dengan t...